Senin, 21 November 2016

UNDANGAN HAUL AKBAR KH ZAINUDIN DAN KH IMAM FUDHOLI 2016



PONDOK PESANTREN SALAFIYAH PUTRA PUTRI
“ROUDLOTUL MUTA’ALIMIN”
WIYUREJO KECAMATAN PUJON MALANG

Nomor         : 009/PPRM/A-1/XIII/2016
Lamp.          : -
Perihal         : Undangan

Kepada
Yth.                Bpk / Ibu / Saudara
                      Di tempat   
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan Rahmat dan Ridho Alloh SWT. Kami panitia Haul Akbar Ke- 9 Al Maghfurlah Mbah KH. Zainudin bin Sagiyo Sulaiman dan Haul KH.Imam Fudholi bin Sagiyo Sulaiman yang ke-3 serta memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengharapkan dengan hormat atas kehadiran Bapak / Ibu saudara pada :
Hari            : Senin Pon Malam Selasa Wage
Tanggal      : 19 Desember 2016 /20 Robiul Awal 1438 H
Waktu         : Jam 06.00 - Selesai
Tempat       : Halaman Pon.Pes Putra Putri Roudlotul Muta’alimin
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas kehadirannya kami sampaikan banyak terima kasih serta teriring do’a jazakumullahu ahsanaljaza.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
SusunanAcara    :
06.00 – Selesai    : Hotmil Qur’an
18.00 – Selesai    : Pembacaan Tahlil dan Rotibul Haddad di makam Mbah Zainudin serta pembacaan
                              Maulid Nabi Muhammad SAW di Aula Pondok Pesantren
20.00 – Selesai    : Mauidhohtul Hasanah Oleh KH. Musthofa Malang.

                                                                                                            Wiyurejo,19 Desember 2016
          Ketua                                                                                                     Sekretaris


H.ABDUL ROZAK                                                                                   H. MUHAIMIN MUSHIN ASIKIN
Pengasuh Pon.Pes
Roudlotul Muta’alimin,



KYAI ABDUL HAMID MANAN

Rabu, 09 November 2016

Selasa, 08 November 2016

KAU TIDAK AKAN TAHU TUHANMU

SEBELUM kau mengenal dirimu sendiri, Milikilah suatu petunjuk jalan sebagai tongkat menempuh hidup dan emas pada tangkai nya yang selalu tergenggam dan gunakanlah sebagai ibadah

Senin, 07 November 2016

PEDOMAN HIDUP SEJATI " SYECH MAULANA MAKDUM IBRAHIM"

Karena itu, Wujil,
Kenali dirimu yang sejati Ingkari benda Agar nafsumu tidur terlena
kenali dirimu
Dia yang mengenal diri Nafsunya akan terkendali Dan terlindung dari jalan
Sesat dan kebingungan Kenal diri, tahu kelemahan diri Selalu awas terhadap tindak tanduknya

Bila kau mengenal dirimu Kau akan mengenal Tuhanmu Orang yang mengenal Tuhan
Bicara tidak sembarangan Ada yang menempuh jalan panjang Dan penuh kesukaran Sebelum akhirnya menemukan dirinya Dia tak pernah membiarkan dirinya Sesat di jalan kesalahan Jalan yang ditempuhnya benar

 Pedoman hidup sejati Ialah mengenal hakikat diri Tidak boleh melalaikan shalat yang khusyuk Oleh karena itu ketahuilah Tempat datangnya yang menyembah Dan Yang Disembah Pribadi besar mencari hakikat diri Dengan tujuan ingin mengetahui Makna sejati hidup
Dan arti keberadaannya di dunia

NGLURUK TANPO WADYA BOLO



 

  Urip iku urup

Hidup itu Nyala! Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Semakin besar manfaat yang bisa kita berikan, tentu akan lebih baik

Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman

Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi!

Kamis, 03 November 2016

SELAMAT DAN SUKSES ON 1 CLUSTER 21 SMA ISLAM NU PUJON

Terima kasih kepada SMA ISLAM NU Pujon, SMA AN NUR Bululawang, SMA Trimurti Pakisaji, SMA AL HIKMAH Tajinan, MAJU BERSAMA HEBAT SEMUA

TUGAS PENDIDIK

MEMBEKALI peserta didik dengan sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang memberikan kemungkinan yang sebesar-besarnya bagi mereka untuk meraih kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.

PERTICAB 2016 KAB MALANG

SMA ISLAM NU PUJON KEMBALI MENDAPATKAN JUARA 2 DI PERTICAB KAB MALANG 2016
Semangka ya semangat kakak semua

KEGIATAN DINAS SMA ISLAM NU PUJON

SEDANG "IN 1" IMPLEMENTASI K-13 Klaster 21 SMA ISLAM NU PUJON JUM'AT 4 NOVEMBER 2016

Rabu, 02 November 2016

BAHAGIA BERSAMA ISTRI TERCINTA

TERKADANG, meski telah terluka, kamu memilih tuk tetap bertahan dengan harapan dia yg kamu cinta akan berubah dan akhirnya tulus mencinta
Cinta bukanlah tentang berapa lama kau mengenal seseorang, melainkan tentang seseorang yang membuatmu tersenyum sejak saat kau mengenalnya
Cinta adalah untuk bahagia. Ketika cinta menjadi penyebab air mata, itu adalah jalan menuju bahagia
Dalam cinta, jangan pernah mengharapkan seseorang untuk tetap bersamamu, jika yang kamu beri hanyalah alasan untuk pergi meninggalkanmu
Bebaskan hati dari rasa ingin memiliki, semua hanya titipan. Yang terpenting jadilah orang yang pantas untuk dititipi oleh Tuhan
Dalam cinta, jangan hanya menunggu orang yg tepat menghampiri hidupmu. Lebih baik jadilah orang yg tepat yg mennhampiri hidup seseorang
Cinta itu bukanlah hal yang bisa dijabarkan oleh kata-kata, tapi cinta hanya bisa dijabarkan oleh hati
Membuat satu jiwa saja tersenyum, adalah ibadah. Marilah kita mempengaruhi kegembiaraan dalam kehidupan sesama
Anda mungkin tidak akan dirugikan terlalu banyak oleh kemarahan Anda, tetapi Anda pasti akan sangat dirugikan oleh dampak dari kemarahan yang tidak Anda kendalikan
Cinta bisa membuat waktu terlewati, dan Waktu pun bisa membuat cinta terlewati
Bahagia adalah ketika dapat bersama, saling mencinta tanpa mempermasalahkan kekurangan yg kita punya.
Bahagia itu sederhana; mensyukuri, mencintai dan menjaga apa yg kita miliki.
Bekerja lah tuk duniamu seakan engkau hidup selamanya, beramal lah tuk akhiratmu seakan esok hari engkau tlah tiada.
Berharap menjadi pribadi yang besar boleh saja. Dan perlu diketahui, awal dari yang besar selalu dibentuk dengan hal-hal kecil dalam diri.
Berhenti mencari seseorang yg sempurna tuk dicintai, lebih baik belajar dan persiapkan diri menjadi seorang yg pantas tuk dicintai.
Bukan mereka yg mempunyai segalanya, tapi mereka yg mempunyai hati yg sempurna yg bisa membuatmu benar2 bahagia.
Cinta yang tulus slalu mempunyai alasan untuk mempertahankan meski sedang diuji dalam cobaan yg mungkin bisa memisahkan.
Cowok cakep itu gampang dicari. Yang susah; mendapatkan seseorang yg tulus & setia mencintai.
Dia yg mengeluh adalah dia yg tak pernah bisa bersyukur, padahal tanpa ia sadari, karunia dari Tuhan telah ia nikmati setiap hari.
Diam bukan berarti lemah, terkadang kita diam karena kita cukup dewasa untuk menyikapi masalah.
Hidup bukan tentang mempermasalahkan sebuah perbedaan, melainkan saling melengkapi kekurangan.
Jangan pernah menyerah! Jika Tuhan belum menjawab doamu, itu karena Tuhan punya rencana yg lebih baik tuk hidupmu.
Jangan terlalu lelah untuk mencari, lebih baik belajar menerima dia dengan setulus hati.
Jika cinta, buktikan saja. Jika tak cinta, lebih baik jangan memberi sebuah harapan yg bisa melukainya.
Kadang kamu harus mengikhlaskan. Bukan karena tak sayang, melainkan kita tau ada sesuatu yg memang tak bisa dipaksakan.
Kebaikan yang ditanam tak kan pernah berbuah nista. Meskipun adakalanya kebaikan dibalas angkara murka. Dan patut disadari, ranum buahnya akan selalu bisa di petik di surga nanti.
Kesenanagan terbesar dalam hidup ini adalah melakukan hal, dimana orang lain menganggap bahwa kita tidak mampu melakukan hal tersebut.
Kesuksesan bukanlah segalanya, kegagalan hanya proses semata, berbuat yang terbaik adalah yang terutama.
Ketika kamu tulus mencinta, kamu selalu mencintainya meski telah berpisah. Jika tidak, kamu memang dari awal tak mencintainya.
Lebih mudah senyum dan bertindak semuanya baik saja ketimbang menjadi berantakan dan menangis, lalu byk org menanyakan mengapa.  #zedquotes”
Masa lalu memang menyimpan banyak kenangan, namun itu bukan alasan tuk tak terus melangkah ke depan.
Memberi memang mudah, terutama disaat kita memiliki sesuatu dalam keadaan berlebih. Namun “memberi” sesuatu, akan terlihat luar biasa tatkala kita memilikinya hanya satu itu saja, sedangkan kita juga sama-sama membutuhkan.
Penyesalan akan hari kemarin, dan ketakutan akan hari esok adalah dua pencuri yg mengambil kbahagiaan saat ini
Perjalanan hidup yang indah adalah ketika kita mampu berbagi, bukan menikmatinya sendiri atau bahkan menyombongkan diri.
Saat Anda membalas rasa sakit dgn senyuman, saat itulah Anda memastikan bhw diri Anda lbh baik dr org yg menyakiti itu
Sahabat adalah keindahan jiwa yg dimana bisa memberikan warna ketika hari kita tampak biasa.
Senyuman itu seperti perban, menutupi luka, tapi sakitnya masih terasa.
Sesibuk²nya seorang pria, pasti akan berusaha menyisakan sedikit waktu u/ dpt menghubungi wanita yg ia cinta.
Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.
Terkadang, tak peduli apapun usaha Anda tuk mengusir seseorang dari pikiran, dia tak pernah meninggalkan hati .
Tidak ada yang salah jika kamu menunjukkan rasa peduli pada seseorang, yangg salah adalah mengharapkan dia untuk melakukan hal yang sama

Kamis, 27 Oktober 2016

AYO BANGKIT DAN BERJUANGLAH WAHAI PEMUDA INDONESIA

DIMANA PARA PEMUDA : harus bersatu dan terus menjaga nyala api, untuk terus berkreasi
Ayo bangkit dan berjuang, untuk terus menghadapi semua aral rintang tuk indonesia satu, satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

Rabu, 26 Oktober 2016

PENDIRI PONPES ROUDHOTUL MUTA'ALIMIN KH.IMAM FUDHOLI

NGGER : Yen orepmu pingin penak dunia lan akhirat kuwi kudu Berjuang dek Agama ne gusti ALLAH tapi yo kudu kok barengi ambek sholat lan sodaqoh. mugo-mugo nur ALLAH senantiasa di jiwa raga kito amin.

KELUARGA BESAR PAGAR NUSA PONPES ROUDHOTUL MUTA'ALIMIN

PAGAR NUSA SEBAGAI BENTENG WONG NU : Dan menjaga keutuhan NKRI.Pagar Nusa ber-Aqidah ala Ahlussunnah wal Jama'ah dengan asas organisasi Pancasila. Pagar Nusa mengusahakan :
Berlakunya Ajaran Islam berhaluan Ahlussunnah wal Jama'ah di tengah-tengah kehidupan negar kesatuan Repubil Indonesia yang ber-Pancasila.
Pelestarian, pembinaan, dan pengembangan pencak silat baik seni, beladiri, mental spiritual, maupun olahraga / kesehatan khususnya di lingkungan NU maupun di lingkungan warga bangsa lain pada umumnya.

Sejarah Berdirinya Pencak Silat NU PAGAR NUSA


Sejak jaman dahulu, di lingkungan Pesantren  NU, terdapat banyak sekali aliran silat; baik aliran silat yang ada di Jawa timur, Jawa barat, Jawa tengah, Banten, silat Betawi, silek Minang, silat Mandar, Silat Mataram, dan lain lain. Karena beragamnya aliran silat tersebut maka dibentuklah PAGAR NUSA sebagai wadah perkumpulan perguruan pencak silat dibawah naungan NU.
Wadah ini tetap membuka keragaman dan memberi keluasaan pada tiap-tiap perguruan untuk mengembangkan diri dan mempertahankan cirri khasnya masing-masing. Artinya walaupun ada perbedaan namun tetap satu saudara. Maka tak heran jika sekarang ini kita mengenal ada: Pagar Nusa Gasmi, Pagar Nusa Batara Perkasa, Pagar Nusa Satria Perkasa Sejati (Saperti), Pagar Nusa Nurul Huda Pertahanan Kalimah Syahadat (NH Perkasa), Pagar Nusa Cimande Kombinasi, Pagar Nusa Sakerah, Pagar Nusa Tegal Istigfar, Pagar Nusa JPC, Pagar Nusa Bintang Sembilan, Pagar Nusa Sapu Jagad, dll.
1.      Gus Maksum dan Berdirinya GASMI
Rasa keprihatinan Gus Maksum atas berkembangnya konflik dimasyarakat antara kaum muslim dan golongan komunis, mendorong beliau melakukan training-training pencak silat. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan bisa menjadi bekal bagi masyarakat terhadap ancaman teror dari PKI yang semakin brutal.  Seiring waktu, berbagai kelompok training pencak silat tersebut disatukan dalam sebuah perguruan yang diberi nama GASMI (Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia). GASMI resmi berdiri di Pondok pesantren Lirboyo pada tanggal 11 Januari 1966.
Gasmi berdiri sebagai tandingan atas berkembangnya LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat) yang bergerak dibawah naungan PKI (Partai Komunis Indonesia).  Gus Maksum memandang ini penting karena LEKRA adalah otak dibalik setiap aksi provokasi, sabotase, teror dan hal-hal yang meresahkan masyarakat lainnya. Menghadapi aksi LEKRA ini, beliau mengatakan “Ada Aksi ada Reaksi.  LEKRA beraksi GASMI Bereaksi, Amar ma’ruf nahi mungkar harus selalu ditegakan!”.
Bentuk-bentuk perjuangan Gasmi pada periode awal diantaranya adalah  dakwah menguasai masjid-masjid dengan latihan-latihan silat dan pengajian yang dikemas dalam latihan silat, mengadakan berbagai “Open Bar” atau “Pencak Dor”, yaitu sebuah panggung terbuka setinggi 2 meter untuk pertandingan beladiri yang melibatkan berbagai kalangan untuk bertarung secara ‘jantan dan ksatria’, maupun penanganan secara langsung terhadap “aksi sepihak” yang dilakukan oleh PKI terhadap masyarakat sipil. Baru setelah situasi keamanan mulai kondusif, pada tanggal 14 januari 1970 GASMI secara resmi didaftarkan pada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
 Dari lahirnya GASMI inilah Gus Maksum kemudian terinspirasi untuk menyatukan berbagai macam aliran silat yang ada di NU secara lebih luas lagi. Dimulai dengan merangkul perguruan silat tradisional lokal eks. Karesidenan Kediri seperti Jiwa Suci milik pesantren Al M’aruf Bandar Lor kediri, PORSIGAL (Perguruan Olah Raga Silat Indah Garuda Loncat), sebuah perguruan silat tradisional Blitar, Asta Dahana, sebuah perguruan silat Kediri. dan beberapa perguruan silat lokal lainnya.

2.      Gagasan PAGAR NUSA
Disisi lain, pada suatu pertemuan KH. Mustofa Bisri Rembang menceritakan kepada Prof. Dr. KH. Suharbillah Surabaya tentang semakin surutnya dunia persilatan di halaman pesantren. Hal ini ditandai dengan hilangnya peran pesantren sebagai Padepokan Pencak Silat. Sejak jaman walisongo kyai-kyai pesantren adalah juga pendekar yang mengajarkan ilmu pencak silat dipesantrennya masing-masing. Namun seiring waktu, kenyataan tersebut mulai hilang. Terutama disebabkan semakin padatnya jadwal pendidikan pesantren karena orientasi penerapan standar pendidikan modern.
Padahal diluar pesantren aneka ragam perguruan silat tumbuh semakin menjamur. Mereka menggunakan pencak silat sebagai misi pengembangan agama dan kepercayaannya masing-masing. Dan perguruan-perguruan silat yang sebenarnya bersifat lokal ini, diantara mereka saling merasa paling kuat. Sehingga tak jarang terjadi bentrokan diantara mereka. Dan yang merasa kalah kuat akhirnya berguguran dan kemudian hilang dari peredaran. Karena kenyataan tersebut, KH. Mustofa Bisri kemudian menyarankan KH. Suharbillah untuk menemui KH. Abdullah Maksum jauhari di Lirboyo Kediri untuk menggagas persoalan ini.
Kegelisahan serupa juga dirasakan oleh KH. Syansuri Badawi Tebu Ireng. Beliau menyayangkan maraknya tawuran antar pengikut perguruan silat yang meresahkan masyarakat, terutama dikawasan kabupaten Jombang dan sekitarnya. Kemudian Kyai Sansuri berinisiatif  menemui PWNU Jawa Timur yang pada waktu itu diketuai oleh KH. Hasyim Latif untuk menyampaikan masalah di masyarakat tersebut.
Selanjutnya, KH. Hasyim Latif mengutus sekretaris PWNU Jawa Timur KH. Ghofar Rahman, Ketua Lembaga Ma’arif  KH. Ahmad Buchori Susanto dan  Prof. Dr. KH Suharbillah, SH. LLT.  untuk menemui KH. Abdullah Maksum Jauhari atau yang biasa dipanggil Gus Maksum di pesantren Lirboyo Kediri. Dalam pertemuan di Lirboyo ini disepakati bahwa akan dibentuk sebuah wadah pencak silat yang menaungi seluruh aliran pencak silat dilingkungan Nahdlatul Ulama. Dan Gus Maksum yang sudah terkenal sebagai ahlinya pencak silat diminta untuk menjadi ketua umumnya nanti jika sudah terbentuk wadah tersebut.
Pertemuan berikutnya untuk menggodok konsep wadah pencak silat NU tersebut berlangsung  di Pesantren Tebu Ireng pada 12 Muharram 1406 atau bertepatan dengan 27 september 1985. Pertemuan ini dihadiri beberapa pendekar antara lain: KH. Abdullah Maksum Jauhari Lirboyo, KH. Abdurahman Ustman Jombang, KH. Muhajir Kediri, H. Athoillah Surabaya, Drs.Lamro Azhari Ponorogo, Timbul Jaya Lumajang, KH. Ahmad Buchori Susanto dan  Prof. Dr. KH Suharbillah, SH. LLT.  dan beberapa pendekar lainnya dari Cirebon, Kalimantan, Pasuruan dan Nganjuk. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan antara lain :
a.       Fatwa Ulama KH.Syansuri Badawi bahwa,”Pencak Silat Hukumnya boleh dipelajari asal dengan tujuan perjuangan.
b.      Dibentuknya suatu Ikatan bersama untuk mempersatukan berbagai aliran silat dibawah naungan NU.
3.      Berdirinya Pagar Nusa
Mengacu pada Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat NU yang disahkan pada 10 Desember 1985 dan berlaku sampai dengan tanggal 15 januari 1986, maka diadakanlah pertemuan lanjutan di pesantren Lirboyo Kediri pada tanggal 3 Januari 1986. Pertemuan itu dihadiri oleh pendekar-pendekar dari Ponorogo, Jombang, Kediri, Nganjuk, Pasuruan, Lumajang, Cirebon dan Kalimantan. Dan beberapa perwakilan  PWNU Jawa Timur diantaranya KH. Ahmad Bukhori Susanto dan Prof. Dr. KH. Suharbillah, SH. LLT. Musyawarah di Pesantren Lirboyo ini sekaligus menandai lahirnya Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa. Nama itu diciptakan oleh KH. Mujib Ridlwan dari Surabaya. KH. Mujib Ridlwan adalah putra KH. Ridlwan Abdullah pencipta lambang NU.
Sebagai embrio sebelum terbentuknya kepengurusan nasional, maka dibentuklah susunan kepengurusan Wilayah Jawa Timur sebagai berikut:
Ketua Umum                            : KH. Abdullah Maksum Jauhari
Sekretaris                                 : KH. Drs. Fuad Anwar
Ketua Harian                            : KH. Drs. Abdurrahman Ustman
Ketua I                                     : Prof. Dr. KH. Suharbillah, SH. LLT
Sekretaris I                               : Drs. H. Kuncoro
Sekretaris II                             : Lamro Azhari
4.      Terbentuknya Kepengurusan Nasional
Untuk membentuk kepengurusan Pagar Nusa ditingkat nasional, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuat surat pengantar kesediaan ditunjuk sebagai pengurus pagar nusa. Surat pengantar tersebut ditanda tangani oleh Ketua Umum PBNU KH. Abdurrahman Wahid dan Rais Aam KH. Ahmad Siddiq. Tanda tangan KH. Ahmad Siddiq ini merupakan tanda tangan terakhir beliau.  
Setelah itu, pada tahun 1989 Musyawarah Nasional I direncanakan terselenggara di Pesantren Zainul Hasan, Genggong Probolinggo. Rencana ini mengacu pada surat kesediaan ditempati yang di tanda tangani oleh KH. Saifurrizal. Rupanya tanda tangan beliau tersebut juga tanda tangan yang terakhir. Musyawarah Nasional yang akhirnya terselenggara pada 1989 diadakan MUNAS Pagar Nusa yang ke1 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kraksaan, Probolinggo. Dihadiri pendekar silat NU seluruh Nusantara, Munas itu mengangkat Langsung KH.M.Abdullah Maksum Jauhari sebagai ketua umum pertama Pagar Nusa, dan Prof.Dr. H.Suharbillah sebagai ketua Harian dan SekJen H. Kuncoro (H.Masyhur).
5.      Makna dan Peran Pagar Nusa
Pagar Nusa merupakan akronim dari Pagar NU dan Bangsa. PSNU Pagar Nusa adalah satu – satunya wadah yang sah bagi organisasi pencak silat di lingkungan Nahdlatul Ulama’ berdasarkan keputusan Muktamar. Organisasi ini berstatus lembaga milik Nahdlatul Ulama’ yang penyelenggaraan dan pertanggungjawabannya sama sebagaimana lembaga-lembaga NU lainnya. Status resmi kelembagaan inilah yang menjadikan Pagar Nusa wajib dilestarikan dan dikembangkan oleh seluruh warga NU dengan mengecualikan pencak silat atau beladiri lainnya. Segala kegiatan yang berhubungan dengan pencak silat dan beladiri dengan segenap aspeknya dari fisik sampai mental, dari pendidikan sampai sistem pengamanan dan lain-lain merupakan bidang garapan bagi lembaga ini.
6.      Sikap Jati diri Pagar Nusa
Jati diri Pagar Nusa sama dengan jati diri NU itu sendiri, yaitu: 1.  Ukhuwah Pagar Nusa Artinya Persaudaraan tanpa membedakan aliran dan perguruan silat di Pagar Nusa. Makanya di kenal dengan istilah “Bhineka Tunggal Ika”. Biarpun berbeda tapi tetap satu juga” berbeda aliran tapi tetap dalam satu ikatan pagar nusa. 2. Ukhuwah Nahdliyyah, artinya persaudaraan sesama NU yang tidak dibatasi oleh perbedaan Partai Politik dan latar belakang sosial. 3.  Ukhuwah Islamiyah, artinya persaudaraan sesama Islam tanpa dibatasi Perbedaan amaliyah seperti persaudaraan antara NU dan Muhammadiyah. 4. Ukhuwah Basyariah, artinya persaudaraan tanpa dibatasi perbedaan Kewarganegaraan atau perbedaan bangsa. 5. Ukhuwah Wathaniyah, artinya persaudaraan tanpa dibatasi Oleh perbedaan suku atau ras yaitu`”Bhineka Tunggal Ika “ biarpun berbeda tapi tetap satu, bangsa indonesia dan Mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara Indonesia . 6. Ukhuwah Insaniyah, artinya memandang semua manusia sama dihadapan Allah SWT yang membedakan hanyalah ketakwaan saja.
7.      Simbol dan Arti Lambang PAGAR NUSA
Simbol PS NU Pagar Nusa berupa:
a.       Kurva segi lima merupakan simbolisasi dari Rukun Islam dan Pancasila. Simbolisasi ini berangkat dari dasar pengertian rukun Islam yang Nabi SAW sampaikan: “Islam itu didirikan atas lima hal: Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berhaji ke baitullah bagi yang mampu, dan puasa Ramadhan” (HR Bukhori).
b.      Tiga garis tepi yang sejajar dengan garis kurva merupakan lambang dari tiga pola utama cara hidup warga Nahdlatul Ulama, yaitu: Iman, Islam, Ihsan.
c.       Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah dengan pola melingkar di atas bola bumi dan pada bagian paling atas bintangnya tampak lebih besar ini merupakan ekspresi dari pola kepemimpinan wali songo, dan juga idealisasi dari suatu cita-cita yang bersifat maksimal karena selain bintang merupakan simbol kemuliaan juga jumlah sembilan merupakan angka tertinggi. Ini sesuai dengan mimpi Nabi Yusuf tentang bintang sebagai isyarat akan mencapai kemuliaan. Firman Allah SWT : “Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya : Wahai ayahku sesungguhnya aku bemimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan ; kulihat semuanya sujud kepadaku”. (QS.Yusuf : 4). Bintang terbesar mengisyaratkan adanya keharusan adanya kepemimpinan dalam Islam.
d.      Gambar Cabang / Trisula terletak ditengah bola dunia bagian atas, tepat dibawah bintang terbesar, merupakan pengakuan sejarah bahwa senjata jenis inilah yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi nusantara. Sebagai kelompok beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia ( IPSI ), Pagar Nusa memasukkan simbol tersebut supaya tidak tercerabut dari identitas persatuan beladiri asli Indonesia. Sebagaimana kita maklumi bersama : Barang siapa memisahkan diri dari kelompoknya akan dimakan srigala.
e.       Bola Dunia tepat di tengah merupakan ciri khas dari organisasi underbow Nahdlatul Ulama. yang simbol utamanya berupa bumi dan tampar sebagaimana di lukiskan oleh tangan pertamanya KH. RIDWAN ABDULLAH berdasar Istikharahnya.
f.        Pita melingkupi bumi dengan tulisan LAA GHAALIBA ILLAA BILLAH
Yang berarti tidak ada yang mengalahkan kecuali dengan pertolongan Allah merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal pembentukannya berbunyi LAA GHAALIBA ILLALLAH kemudian oleh K.H. Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi tambahan BA sehingga berbunyi seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan pola kalimat pada kalimat LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH yang bekonotasi umum (am) bagi segala bidang kehidupan. Sedangkan secara khusus (khos) dengan mengambil i’tibar bahwa dalam Al-Quran kegiatan-kegiatan yang melibatkan beladiri secara fisik maupun non fisik banyak disebut dengan menggunakan kalimat yang berasal dari akar kata ghalaba, maka Pagar Nusa menggunakan kalimat sebagaimana tercantum dalam simbol tersebut.
1)      Firman Allah :
a)      Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkanmu” ( QS. Ali Imron : 160 ).
b)      “Orang orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata : Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah” (QS. Al-Baqarah : 249)
c)      Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang -orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut ( agama ) Allah itulah yang pasti menang”. (QS. Al-Maa-idah : 56).
g.       Warna  Hijau dan putih merupakan dua warna yang secara universal mengandung makna baik. Sebab segala yang bersih dan suci baik secara materiil (fisik) maupun immateriil (non fisik) dapat disimbolkan dengan warna putih. Sedangkan hal-hal yang bersifat sejuk, subur, makmur, tenang, enak dipandang dan lain-lain yang membahagiakan selalu dapat disimbolkan dengan warna hijau.
Warna Putih merupakan warna wajah cerah bagi orang-orang yang memperoleh kebahagiaan di akhirat.
Warna hijau merupakan warna ahli sorga yang merupakan tempat kebahagiaan manusia, sebagaimana digambarkan oleh Allah SWT. :
“Mereka itulah bagi mereka surga , megalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah”. (QS.Kahfi : 31).
Dengan demikian kombinasi warna itu merupakan kombinasi warna yang mengidolakan pemandangan di Surga kelak.
Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih”. ( QS Al-Insan 21). 

8.    Visi dan Misi
1)      Pagar Nusa ber-Aqidah ala Ahlussunnah wal Jama’ah dengan asas organisasi Pancasila.
2)      Pagar Nusa mengusahakan: Berlakunya Ajaran Islam berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah-tengah kehidupan negara kesatuan Republik Indonesia yang ber-Pancasila.
3)      Pagar Nusa mengusahakan: Pelestarian, pembinaan, dan pengembangan pencak silat baik seni, beladiri, mental spiritual, maupun olahraga / kesehatan khususnya di lingkungan NU maupun di lingkungan warga bangsa lain pada umumnya.
9.    Anggota
Keanggotaan diatur dalam Peraturan Dasar dengan kriteria mudah yaitu warga Nahdlatul Ulama’ : Mulai kanak – kanak sampai sesepuh (batasan usia). Dari yang belum mengenal pencak silat sampai yang mahir (batasan kemampuan). Sistem penjenjangan anggota dll, disesuaikan dengan kemampuan, usia, dan kebutuhan
10.     Perangkat Pagar Nusa
Disamping Struktur kepengurusan, Pagar Nusa memiliki perangkat organisasi yang dibentuk hanya ditingkat pusat sbb :
1)      Dewan Besar Guru Khos
Yaitu Ulama – Ulama Sepuh yang sangat mumpuni baik lahir maupun batin yang menjadi rujukan terakhir bagi keputusan-keputusan penting dan merupakan back up utama PSNU Pagar Nusa.
Dewan Besar Guru Khos pada periode awal antara lain :
-         KH. ABDULLAH FAQIH
-         KH. HABIB JAKFAR
-         KH. ABDULLAH ABBAS
-         KH. M.A. FU’AD HASYIM
-         KH. HABIB LUTFI
-         KH. MUSLIMIN IMAM PURO
-         KH. SUFYAN
-         KH. KHOTIB UMAR
-         KH. MASDUQI MAHFUDZ
2)      Dewan Guru Khos
Dewan ini terdiri dari Ulama – Ulama Sepuh yang sangat mumpuni baik lahir maupun batin yang menjadi sumber secara langsung dalam memberi masukan bagi kemajuan dan kesuksesan LPSNU Pagar Nusa.
Dewan Guru Khos pada periode awal antara lain :
-         KH. R. KHOLIL AS’AD
-         KH. SYAIFUL ISLAM
-         KH. AGUS HALIM
-         KH. SA’DAN MAFTUCH
-         KH. ALY MASHURI
-         KH. ROFI’I
-         KH. ABDULLAH
-         KH. SU’UD IBRAHIM
-         KH. AGUS BUSTOMI
-         KH. NURKHOLIS
3)      Dewan Khos
Dewan ini merupakan motor penggerak dan dapur organisasi yang menggali, menggodok dan merumuskan segala hal yang berkaitan dengan pencak silat dan beladiri untuk kemudian disosialisasikan di tingkat kepengurusan dan operasional. Dewan ini juga merupakan back up langsung jembatan penghubung antara orang-orang khusus (khos) dengan kepengurusan secara operasional.
Dewan Khos pada periode awal antara lain :
-         PROF. DR. H. SUHAR BILLAH, SH.MBA
-         KH. IMAM FAUZI
-         DRS. H. HUSNAN SANUSI
-         DRS. SUNOTO
-         H. TIMBUL WIJAYA
-         ZAINAL SUWARI
-         KH. KHOIRUL ANAM
-         DRS. MAHSUN
-         KH. SU’UDI BAGIYONO
-         H. AFANDI MAS’UD
-         MUJAHIDIN
4)      Pasukan Khos
Adalah orang – orang khusus yang memiliki keahlian tertentu yang terjun langsung di lapangan.
5)      Pasukan Inti (PASTI)
Pasukan ini dibentuk dengan kualifikasi tertentu guna memenuhi kebutuhan dalam kaitannya dengan keorganisasian dan kemasyarakatan