مِنْ علاماتِ الا ِعْتِمادِ عَلىَ العَملِ نـُقـَصَانُ
الرَّجاءِعِنْدَ وُجُوْدِ الزَّلل ِ٭
1.“Sebagian
dari tanda bahwa seorang itu bergantung pada kekuatan amal dan usahanya, yaitu
berkurangnya pengharapan atas rahmat dan karunia Allah ketika terjadi padanya
suatu kesalahan dan dosa.
Orang yang melakukan
amal ibadah itu pasti punya pengharapan kepada Alloh, meminta kepada Alloh
supaya hasil pengharapannya, akan tetapi jangan sampai orang beramal itu
bergantung pada amalnya, karena hakikatnya yang menggerakkan amal ibadah itu
Alloh,. sehingga apabila terjadi kesalahan, seperti, terlanjur melakukan
maksiat, atau meninggalkan ibadah rutinnya, ia merasa putus asa dan berkurang
pengharapannya kepada Alloh. sehingga apabila berkurang pengharapan
kepada rohmat Alloh, maka amalnyapuan akan berkurang dan akhirnya berhenti
beramal.
seharusnya
dalam beramal itu semua dikehendaki dan dijalankan oleh Alloh. sedangkan
dirikita hanya sebagai media berlakunya Qudrat Alloh.
Kalimat:
Laa ilaha illalloh. Tidak ada Tuhan, berarti tidak ada tempat bersandar,
berlindung, berharap kecuali Alloh, tidak ada yang menghidupkan dan mematikan,
tidak ada yang memberi dan menolak melainkan Alloh.
Pada
dasarnya syari’at menyuruh kita berusaha dan beramal. Sedang hakikat syari’at
melarang kita menyandarkan diri pada amal dan usaha itu, supaya tetap bersandar
pada karunia dan rahmat Alloh subhanahu wata’ala.
Apabila
kita dilarang menyekutukan Alloh dengan berhala, batu, kayu, pohon, kuburan,
binatang dan manusia, maka janganlah menyekutukan Allah dengan kekuatan diri
sendiri, seakan-akan merasa sudah cukup kuat dapat berdiri sendiri tanpa
pertolongan Allah, tanpa rahmat, taufik, hidayat dan karunia Allah subhanahu
wata’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar